-->

Contact BBM, Invite PIN BB, Gambar DP dan Lainnya


Sabtu, 21 Januari 2017

Alasan Kenapa Masih jualan menggunakan aplikasi bbm

Ada perbedaan pendapat yang menarik perhatian saya ini, ada orang yang kurang suka dengan jualan di bbm ada orang yang tetap masarin produknya menggunakan aplikasi bbm. dari kedua pendapat ini kita bisa cermati dan bisa simpulkan apakah masih bagus memasarkan produk di bbm atau tidak. tiap orang memiliki pemikiran yang berbeda, dan target atau konsumen ini juga memiliki cara pola pikir yang berbeda, kalau menurut saya jalankan keduannya untuk mendapatkan target keduannya.

Jadi Jualan di bbm tetap jualan menggunakan situs marketplace juga dijalankan, karena bisa terjadi bisa juga kan ada yang tidak tahu apa itu situs marketplace dan memilih beli lewat penawaran bbm, karena memang onlinenya di bbm, dan tidak menggunakan internet karena memang alasanya hemat kuota internet, sehingga yang dipakai hanya bbm, akses internet lainnya tidak pernah digunakan.

Namun bagi netter yang mengikuti perkembangan didunia maya, ada juga dan bahkan pastinya lebih memilih disitus marketplace untuk membeli secara online.



Ternyata pendapat keduanya menurut saya tidak ada yang salah, keduanya ada benarnya juga.

1. Bagi yang masih suka jualan di bbm ini Alasan Kenapa Masih jualan menggunakan aplikasi bbm adalah katena :

- Masih banyak konsumen Indonesia yang (suka) memakai BlackBerry sebagai alat komunikasi utama

- Karena tidak semua orang Indonesia itu paham bertransaksi secara online atau bahkan bisa berinternet ria, maka persentase orang Indonesia yang memilih bertransaksi via BBM pastilah tetap lebih besar.

- Orang suka menggunakan BBM fitur internetnya tidak dipakai sama sekali, karena beberapa alasan hemat kuota dan lainnya.


2. Ini yang tidak sependapat, tidak setuju jualan di bbm dan memilih jualan di situs market place

- Etika jualannya kadang tidak diperhatikan, seharusnya mesti dijaga jangan sampai mengusik kententraman dan ketenangan orang.

- Menjengkelkan kalau masih ada yang suka jualan via bbm dan invite orang sembarang buat ‘dipaksa’ masuk ke grup jualannya. Padahal belum tentu mau membeli produknya

Demikian kedua pendapat tentang jualan menggunakan aplikasi bbm

Baca juga : Perbanyak Kontak bbm, Dipromosikan Pin BBM kamu Gratis disini mau ? 

Berikut saya lampirkan tulisan aslinya sumbernya dari sini 


Komentar ini alasan kenapa masih jualan di bbm

roberthw  16-Feb-2015
Jawaban untuk pertanyaan di atas sebenarnya simple saja, karena masih banyak konsumen Indonesia yang (suka) memakai BlackBerry sebagai alat komunikasi utama. Seperti kata pepatah, ada gula, ada semut. Kalau masih banyak orang-orang yang berkomunikasi via BBM, tentu saja ada orang-orang lain yang juga melihat mereka sebagai celah sasaran berjualan.

Memang kalau mau dibandingkan head to head, berjualan via BBM dengan berjualan via online (apalagi menggunakan fasilitas marketplace yang sudah komplit seperti BukaLapak), bedanya seperti naik Xenia dengan naik All New CR-V. Tapi kembali lagi, karena tidak semua orang Indonesia itu paham bertransaksi secara online atau bahkan bisa berinternet ria, maka persentase orang Indonesia yang memilih bertransaksi via BBM pastilah tetap lebih besar.

Apalagi di daerah-daerah, masih banyak orang yang tetap mengagungkan BlackBerry (sekalipun sebenarnya trend ini sudah kadaluwarsa hampir 3 tahun lalu akibat dilibas iOS & Android). Ibarat belum gaul kalau belum pakai BB dan kocaknya sekalipun sudah pakai BB, tapi yang dipakai hanya cuma menelepon, SMS, foto-foto dan BBM saja. Fitur internetnya tidak dipakai sama sekali grin

Komentar yang tidak setuju jualan di bbm dan memilih market place ini kutipannya

Dalam sebuah dialog diceritakan sebagai berikut :

Beberapa akhir ini saya sering banget mendapatkan invitation group di bbm oleh temen saya. Group bbm nya namanya pusat diskon suka-suka. Sepintas saya berfikir kalau grup itu berisikan tentang info diskon di pusat perbelanjaan di tempat saya. Kemudian saya langsung ikut gabung saja di grup tersebut. Setelah saya pelajari itu grupnya berisikan semua barang dagangan dari atemen saya tersebut dan saya tahu tidak semuanya didiskon. Karena masih temen it’s oke lah misal dia mau ngenalin produknya ke saya. Meskipun saya gak membelinya, tapi lama kelamaan saya mulai gerah ketika dia upload produknya di grup dalam rentang waktu yang tak lama dan cukup sering. Bagi saya jelas-jelas sangat mengganggu sekali. Lalu saya mengirim pesan secara pribadi kepadanya. (sebut saja namanya Mawar dalam percakapan dibawah ini)

Saya : “War…kamu kok jualan di grup seperti ini apa tidak merasa mengganggu orang lain?”, tanya saya.

Mawar : “Enggaklah…buktinya aku dapat order terus dari sini, mereka sering banyak tanya setiap hari malahan…"Jawabnya..

Saya : “Ohh gitu..terus kalau kamu sendiri apa tidak capek jawabin setiap hari pertanyaan mereka?” Tanya saya balik…

Mawar : “Bro, namanya jualan online, ya mau gak mau kita harus ready 24 jam dong”. Belanya

Saya : “Bener banget sih, kalau jualan online itu ya memang jangan sampai slow respon, biar customer pada gak lari”. Saya mendukungnya

Mawar : “Nah itu tahu, kenapa emangnya kamu merasa terganggu? Kalau iya tinggal leave aja dong dari grup. Toh ini jualanku produknya jilbab…apa kamu mau pakai jilbab? Hahaha”(ketawanya kayak serigala).

(Lalu saya diam sejenak, melihatnya yang semakin bahagia sekali menertawakan saya)

Kemudian, keesokan harinya saya coba, bikin grup yang berisikan tentang “Tips dan Trik Jualan Anti Rugi”. Dan sengaja yang saya invite temen saya tersebut.

Mawar : “Bro, kok isinya cuma aku sama kamu doang membernya?” Tanya penasaran

Saya : “Iya biar lebih private aja sih..hehe”

Mawar : “Lah kenapa di bikinkan grup begini aneh luh, terus mana tips dan triknya”

Kemudian setelah itu saya upload gambar berisikan motivasi-motivasi bijak dari internet…dalam waktu yang bersamaan.

15 menit kemudian, itu temen saya langsung leave. :D

Langsung saya kirim pesan ke dia,

Saya : “Loh kok leave grup kenapa?”

Mawar : “Gila handphone ku bis aancur kalau dapat notifikasi terus-terusan dari grup mu itu…”

Saya : (Saya balas pake emot senyum…dan saya jawab.)

“Jadi sekarang tahu kan gimana rasanya orang-orang yang kamu invite di grup bbm-mu itu belum tentu berkenan semuanya? Bisa jadi memang yang kamu invite itu temen-temen kita sendiri. Namun karena mereka merasa gak enak sama kamu akhirnya mereka diem saja dan gak mau leave grup. Tenang saja, habis ini gantian aku kok yang leave dari grup mu yang bernama "Pusat Diskon” ituuu.

 
Atas